53 research outputs found

    Projecting the Intramural ASEAN Norms into Extramural Terrain - Constructivism: Does TAC Work in the South China Sea?

    Get PDF
    Abstract: This article examines the role of ASEAN's norms in managing dispute over the South China Sea.ASEAN shares the beliefs that the settlement of differences or disputes by peaceful means and the abandonmentof the threat or use of force are necessary to ensure the stability over the region. It attempts to analyze thepossibility of exporting this intramural norm of ASEAN's model of dispute settlement into an extramural terrainand seeks to answer the question whether ASEAN's norm of cooperation can alter claimants' perception towardseach other, and thus in return will constrain the urge to solve the dispute by force.Keywords : ASEAN norm, ASEAN's model of dispute settlements, TAC, South China Sea, Chin

    Identification of New Southern Policy Narratives within ROK’s Digital Diplomacy toward ASEAN

    Get PDF
    Republic of Korea (ROK) shifted its policy focus toward ASEAN through the New Southern Policy (NSP). As the core foreign policy to its southern neighbors, the NSP is envisioned to ‘elevate’ ASEAN status. The partnership has been backed by institutional and bureaucratic transformation to sustain the policy. Accordingly, ROK tapped on its digital resources to support this diplomatic engagement. Digital diplomacy, therefore, is an important strategy to engage the ASEAN public. However, does ROK's digital primacy is translated well to support NSP's digital diplomacy? This paper utilizes empirical explorative qualitative primary data collection of ROK's government tweets on two levels of analysis; towards domestic and foreign audiences. The finding confirms that domestic engagement is better. However, further scrutiny shows that within domestic narratives NSP is mainly used as a political tool. Meanwhile, on external engagement, this paper argues for ROK’s digital diplomacy deficit toward ASEAN. Not only does ROK's digital diplomacy strategy lack uniformity, but it also fails to create conversation about NSP. Keywords : ASEAN, Republic of Korea, New Southern Policy, Digital Diplomacy, Twitter  Republik Korea (ROK) mengalihkan fokus kebijakannya ke arah ASEAN melalui New Southern Policy (NSP). Sebagai kebijakan luar negeri utama di batas Selatan, NSP diharapkan dapat 'meningkatkan' status ASEAN. Kemitraan ini ditopang oleh transformasi kelembagaan dan birokrasi sebagai upaya untuk mempertahankan keberlanjutannya. Sejalan dengan upaya tersebut, ROK memanfaatkan sumber daya digitalnya untuk mendukung diplomasi ini. Diplomasi digital merupakan strategi penting terhadap publik ASEAN. Namun, apakah keunggulan ini diterjemahkan dengan baik dalam mendukung diplomasi digital dari NSP? Makalah ini menggunakan teknik pengumpulan data primer kualitatif yang bersifat eksploratif empiris dengan mengidentifikasikan tweet pemerintah ROK di dua tingkat analisis; domestik dan luar negeri. Makalah ini menyimpulkan bahwa keterlibatan domestik lebih baik. Tetapi, penelitian lebih lanjut menemukan bahwa dalam narasi domestik NSP digunakan sebagai alat politik. Sementara pada level eksternal, terdapat defisit diplomasi digital terhadap ASEAN. Strategi diplomasi digital ROK tidak seragam dalam implementasinya dan juga gagal dalam menciptakan percakapan mengenai NSP. Kata kunci : ASEAN, Republic of Korea, New Southern Policy, Diplomasi Digital, Twitte

    Diplomasi Budaya di Kawasan Asia Tenggara

    Get PDF
    Relasi politik di antara aktor-aktor internasional yang terus mengalami perubahan telah membentuk konstelasi politik kontemporer yang dinamis. Namun, diplomasi tetaplah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari interaksi negara-negara di dunia. Perkembangan yang terjadi saat ini memaksa pada pembuat kebijakan untuk kembali melakukan evaluasi atas kebijakan-kebijakan yang telah ada. Pengerahan pasukan sebagai parameter kapasitas militer maupun pencapaian-pencapaian ekonomi saja terbukti tidak cukup. Dalam keadaan ini diplomasi budaya menawarkan solusi alternatif untuk mengurai komplesitas dari hubungan internasional, dengan mengutamakan budaya sebagai dasar dari soft power. Berbeda dengan diplomasi konvensional yang bergantung pada aktor-aktor formal maupun negara, konsep dari diplomasi modern ini memberikan ruang yang lebih luas bagi keterlibatan dari aktor-aktor non-negara. Hal ini sejalan dengan kenyataan praktik diplomasi saat ini yang tidak terbatas hanya pada hubungan antar-negara, namun telah meluas pada hubungan antar-masyarakat serta perorangan. Karya tulis ini mencoba untuk mengaplikasikan konsep diplomasi budaya pada kawasan Asia Tenggara dengan menggunakn analisis aktor yang berfokus pada peran dari aktor negara serta aktor non-negara. 

    Akses Pelayanan Kesehatan terhadap Perilaku Merokok

    Get PDF
    Smoking caused 235.000 Indonesian people deaths each year and 25.000 non-smokers deaths. Not only in smokers, a disease caused by exposure to tobacco can also be suffered by farmers. That is because the tobacco farmers have the potential exposure to harmful substances from cigarettes and tobacco itself. Health services located around the site should be able to educate people to behave healthily. In this study, we examined the access of health services toward smoking behavior in smokers who lived in tobacco commodities areas. This study was an analytic research with cross sectional study design. Samples were 100smokers in tobacco commodities areas in Weleri Kendal. Most of respondent are male (96%). They were on their final adult age (29%), worked as farmer (80%), and consumed white cigarette (79%). Most of the respondents went to healthservices when they sick (93%) because the distance to health service was close (69%) and had complete facilities (79%). The bivariate analysis showed there is no association between access to health sevices (p = 1) toward smoking behavior. Improving the provision and improvement of facilities should not be a priority of smoking cessation programs. Next studies is suggested to explore more about the ability of health workers to educate people to stop smoking.Keywords : Health services, facilities, access, smoking, tobacc

    Diplomasi Budaya di Kawasan Asia Tenggara

    Get PDF
    Relasi politik di antara aktor-aktor internasional yang terus mengalami perubahan telah membentuk konstelasi politik kontemporer yang dinamis. Namun, diplomasi tetaplah menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari interaksi negara-negara di dunia. Perkembangan yang terjadi saat ini memaksa pada pembuat kebijakan untuk kembali melakukan evaluasi atas kebijakan-kebijakan yang telah ada. Pengerahan pasukan sebagai parameter kapasitas militer maupun pencapaian-pencapaian ekonomi saja terbukti tidak cukup. Dalam keadaan ini diplomasi budaya menawarkan solusi alternatif untuk mengurai komplesitas dari hubungan internasional, dengan mengutamakan budaya sebagai dasar dari soft power. Berbeda dengan diplomasi konvensional yang bergantung pada aktor-aktor formal maupun negara, konsep dari diplomasi modern ini memberikan ruang yang lebih luas bagi keterlibatan dari aktor-aktor non-negara. Hal ini sejalan dengan kenyataan praktik diplomasi saat ini yang tidak terbatas hanya pada hubungan antar-negara, namun telah meluas pada hubungan antar-masyarakat serta perorangan. Karya tulis ini mencoba untuk mengaplikasikan konsep diplomasi budaya pada kawasan Asia Tenggara dengan menggunakn analisis aktor yang berfokus pada peran dari aktor negara serta aktor non-negara. 

    Rancang Bangun Aplikasi Perangkat Bergerak Periklanan Berbasis Lokasi Dengan Indoor Localization Untuk Sarana Promosi Pada Pusat Perbelanjaan

    Get PDF
    Periklanan atau advertising sangat erat hubungannya dengan bisnis atau usaha. Disisi lain, sebagai konsumen tentu sangat membutuhkan informasi mengenai sebuah produk atau jasa agar kebutuhan dapat terpenuhi dengan efektif. Teknologi khususnya teknologi perangkat bergerak berkembang cukup pesat. Perangkat bergerak sudah semakin menyatu dengan kehidupan personal manusia, sehingga secara langsung maupun tidak langsung perangkat bergerak yang dibawa oleh seseorang dapat menjadi sebuah pemancar yang memberikan informasi keberadaan mereka. Oleh sebab itu, dikembangkan sebuah sistem advertising yang dapat memberikan informasi promosi, iklan, dan lain-lain secara langsung kepada konsumen sesuai dengan lokasi saat itu. Tujuan dikembangkannya sistem ini adalah untuk memberikan solusi advertising yang tepat sasaran dan memudahkan konsumen untuk mengetahui informasi mengenai promosi yang ada di sekitarnya. Pada tugas akhir ini sistem dibuat agar konsumen (dalam hal ini pengunjung pusat perbelanjaan) dapat mengetahui promosi yang sedang berlaku pada booth yang sedang mereka kunjungi. Hal ini memanfaatkan proses pendeteksian lokasi, sistem didukung oleh konsep Indoor Localization yang memungkinkan untuk x menentukkan lokasi pengguna yang berada didalam ruangan atau gedung. Pada pengimplementasian konsep Indoor Localization, dilakukan dengan mengklasifikasikan data sinyal yang didapat pada waktu tertentu. Klasifikasi dilakukan menggunakan metode Support Vector Machine setelah melakukan pengumpulan data sampling. Pengumpulan data sampling dilakukan terhadap kekuatan sinyal dan Basic Service Set Identifier (BSSID) yang ditangkap oleh smartphone pada beberapa booth yang ada di East Coast Center. Dari data-data tersebut dilakukan training dan prediksi untuk menentukan lokasi. Uji coba dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap fungsionalitasnya melalui skenario yang mencerminkan fitur-fitur pada aplikasi. Selain itu, pada implementasi Indoor Localization uji coba dilakukan dengan mendeteksi lokasi pada beberapa booth untuk mendapatkan tingkat akurasi hasil deteksi lokasi dengan persentase benar sebesar 73%. =========================================================== Advertising is highly correlated with businesses. In customer’s point of view, they require information of a product or service in order to satisfy their needs effectively. The growth of technology, mobile device specifically, is shifting rapidly. Mobil device became integrated even more with human’s personal life. Therefore, mobile device which is brought by people could actually become a transmitter of their location either directly or indirectly. Given these points, an advertising system that is able to directly provide information such as promotion and advertising based on customer’s location at that time is developed. The purpose of the system development is to accommodate accurate advertising solution and also to simplify customer in discovering information of promotion nearby. In this research, systems are made in order that customer, which is the shopping center visitor, will be able to have information on promotions that is available at a certain booth that they stop by. It takes advantage of location detection process; the system is supported by Indoor Localization concept which allows determining user’s location inside a room or building. On the implementation of Indoor Localization concept, it is performed by classifying the signal data that is obtained at a certain time. Classification is done by using Support Vector Machine and Binary Tree methods after collecting the data xii sampling. The collection of data sampling is done towards the strength of signal and Basic Service Set Identifier (BSSID) that captured by smartphone on several booths at East Coast Center. Training and prediction to determine location are performed by those data. Pilot testing is accomplished by examining the functionality through scenarios that reflect the features of the application. In addition, on the Indoor Localization implementation, the pilot testing is completed by detecting the location on several booths to achieve the degree of accuracy as a result from location detection with 73% of correct prediction percentage

    Analisis Struktural-Fungsional Model-model Kelembagaan Penyaluran Bantuan Pembangunan Internasional dari Emerging Economies Anggota G20

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan melakukan analisis perbandingan struktur dan fungsi tiga model penyaluran bantuan pembangunan yang diadopsi oleh negara-negara ‘emerging economies' anggota G20. Ketiga model tersebut adalah Model Development Assistance Committee (DAC), Model Arab dan Model Selatan-Selatan. Sebagai negara yang tergolong sebagai emerging economies, Indonesia memiliki kewajiban moral untuk membantu pembangunan di negara-negara berkembang, khususnya ‘low income countries' (LICs). Kewajiban moral ini menjadi sangat penting terutama setelah Forum G20 menyepakati masuknya agenda pembangunan sebagai komitmen penting bagi anggota-anggota G20. Dibanding dengan ‘emerging economies' lain, Indonesia dipandang relative belum siap menjadi ‘emerging donor'. Analisis ini akan membantu pemerintah untuk melihat model kelembagaan seperti apakah yang dipandang dapat diadopsi oleh pemerintah untuk merealisasikan komitmennya dalam G20. Penelitian ini sangat penting untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan pembentukan Indonesian Aid (suatu agensi khusus untuk penyaluran bantuan pembangunan ke mitra-mitra Indonesia. Penelitian ini juga sangat penting dalam dunia akademik untuk mengembangkan konsepsi peran emerging economies dalam proses tata kelola ekonomi global. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan memakai pendekatan struktural fungsional. Masing-masing model akan dilihat dan dibandingkan berdasarkan karakteristik struktur, fungsi dan kewenangannya; prinsip-prinsip dan pendekatan yang diadopsi; dan dilakukan assessment atas tingkat efektivitas pemanfaatannya
    • …
    corecore